SINGKONG
Singkong Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan disimpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Umbi
singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat
miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun
singkong karena mengandung asam amino metionin.
Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan
dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung
pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida.
Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi
akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit.
Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk
menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka.
Cara Budidaya
Syarat Tumbuh
Tanaman ini tumbuh optimal pada
ketinggian antara 10-700m dpl. Tanah yang sesuai adalah tanah yang berstruktur
remah, gembur, tidak liat juga tidak poros. Selain itu kaya akan unsure hara.
Jenis tanah yang sesuai adalah tanah alluvial, latosol, podsolik merah kuning,
mediteran, grumosol dan andosol. Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8,
dan untuk pH idealnya adalah 5,8.
Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 – 2500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10’C. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.
Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 – 2500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10’C. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.
|
Bibit
Singkong
|
Persiapan bibit
Ubi kayu paling mudah untuk diperbanyak. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.
Ubi kayu paling mudah untuk diperbanyak. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.
Persiapan lahan
|
Lahan
Singkong
|
Untuk menanam ubi kayu ini tidak begitu
sulit. Untuk daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi ataupun terlalu
banyak air, penanaman dilakukan dalam sebuah guludan atau bedeng. Selain itu,
dengan menggunakan guludan memudahkan kita dalam pemanenan.
Untuk daerah yang mempunyai curah hujan
sedikit atau kering, penanaman tidak perlu dilakukan dengan membuat guludan.
Penanaman dapat dilakukan pada tanah yang rata. Tanah di cangkul dan di
remahkan kemudian diratakan dan pengguludan dapat dilakukan setelah tanaman
berumur 2-3 bulan setelah tanam. Pada saat perataan dapat pula disebarkan pupuk
kandang atau kompos untuk penambahan unsure hara. Pengolahan tanah yang
sempurna diikuti dengan pembuatan guludan yang dibuat searah dengan kontur
tanah sebagai upaya pengendalian erosi. Selain itu dengan pembuatan guludan
juga dapat memaksimalkan hasil dibandingkan dengan system tanpa olah tanah
setelah tanam.
Penanaman.
Waktu penanaman yang baik
dilakukan pada awal musim kering atau kemarau dengan maksud untuk hasil
penanaman dapat dipanen pada awal musim hujan.
Batang yang telah dipotong tadi kemudian ditanamkan dalam tanah. Jangan sampai terbalik, tanda yang dapat kita lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang disetek. Arah mata menuju ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.
Batang yang telah dipotong tadi kemudian ditanamkan dalam tanah. Jangan sampai terbalik, tanda yang dapat kita lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang disetek. Arah mata menuju ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.
Batang setek di tanam agak miring
dengan kedalaman 8-12 cm. Pada lahan tanaman yang subur dapat digunakan
populasi tanaman 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang begitu subur
dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. Jarak tanam dengan system monokultur
adalah 100 x 50 cm. Untuk system tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan
dengan lahan dan tanaman lainnya.
Pemeliharaan
Tanaman ini termasuk tanaman yang dapat
mandiri sehingga, tanaman ini menjadi mudah dalam pemeliharaanya.
Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman seharusnya sudah disediakan ketika pengadaan bibit tanaman yang dapat pula ditanam pada pinggir lahan pertanaman. Hal ini untuk membuat tanaman ini seragam dalam pemanennya.
Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman seharusnya sudah disediakan ketika pengadaan bibit tanaman yang dapat pula ditanam pada pinggir lahan pertanaman. Hal ini untuk membuat tanaman ini seragam dalam pemanennya.
Agar tanaman dapat tumbuh baik dan
optimal dilakukan dengan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul atau
1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat
dalam satu tanaman.
Penyiangan dilakukan pada umur 2-3
bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain mengendalikan populasi
gulma yang tumbuh. Selain itu saat penyiangan dilakukan dengan membumbuni
batang tanaman sehingga dapat menjadi guludan.
Hama dan penyakit
|
hama
tungau merah (Tetranus urticae)
|
Hama yang sering menyerang tanaman ini
biasanya adalah hama tungau merah (Tetranus urticae) dan serangan
bakteri layu (Xanthomonas campestis) serta penyakit Hawar Daun (Cassava
Bacterial Bligh / CBB)
Panen.
Kriteria ubi kayu yang optimal adalah
pada saaat kadar pati optimal. Yakni ketika tanaman itu berumur 6-9 bulan
apabila untuk konsumsi. Untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya ubi
kayu dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan
varietas yang ditanam. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya
yang rontok.
Cara pemanenan dilakukan dengan membuat
atau memangkas batang ubi kayu terlebih dahulu dengan tetap meninggalkan batang
sekitar 15 cm untuk mempermudah pencabutan. Batang dicabut dengan tangan atau alat pengungkit dari batang kayu atau
linggis. Hindari pemakaian cangkul, karena permukaannya yang lebar yang tanpa
disadari dapat memotong ubi.
Umbi yang baik setelah panen hanya
berumu 1-3 hari tergantung penyimpanan. Setelah itu umbi sudah melakukan banyak
perombakan kalori. Bahkan, kadang umbi berwarna kebiruan apabila kandungan
HCNnya tinggi. Dan munculnya warna ini sangat mempengaruhi kualitas tepung.
Kandungan Singkong
|
daun
singkong
|
Umbi singkong merupakan sumber energi
yang kaya karbohidrat namun sangat miskin akan protein. Sumber protein yang
bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Selain umbi akar singkong banyak
mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula
yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam
sianida.
Umumnya daging umbi singkong berwarna
putih atau kekuning – kuningan, untuk rasanya manis menghasilkan paling sedikit
20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar dan 50 kali lebih banyak pada
umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang pahit, proses pemasakan sangat
diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya.
Umbi singkong tidak tahan simpan
meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Dalam hal ini umbi singkong mudah
sekali rusak, ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya
asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Singkong banyak digunakan pada berbagai
macam penganan, mulai dari kripik, kudapan, sayuran hingga tape. Bahkan bisa
juga dibuat tepung singkong yaitu tepung tapioka yang dapat digunakan untuk
mengganti tepung gandum, tepung ini baik untuk pengidap alergi.
MANFAAT
1. Reumatik
a. Bahan: 5 lembar
daun ubi kayu, 1/4 sendok kapur sirih.
Cara membuat: kedua
bahan tersebut ditumbuk halus.
Cara menggunakan:
digunakan sebagai bedak/bobok pada bagian yang sakit.
b. Bahan: 1 potong batang
ubi kayu.
Cara membuat :
direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 4
gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
2. Demam
a. Bahan: 1 potong
batang daun ubi kayu.
Cara membuat: direbus
dengan 3 gelas air sampai mendidih,
kemudian disaring
untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
b. Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai kompres.
3. Sakit Kepala
Bahan: 3 lembar daun ubi kayu.
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: dipergunakan sebagai kompres.
4. Diare
Bahan: 7 lembar daun
ubi kayu.
Cara membuat: direbus
dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 2 gelas,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore. Bila anak
yang masih menyusui yang kena diare, ibunya yang meminum.
5. Mengusir
cacing perut
Bahan: kulit batang
ubi kayu secukupnya.
Cara membuat: direbus
dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas,
kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur malam.
6. Mata sering kabur
Bahan: daun ubi kayu
secukupnya.
Cara membuat:
direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih secukupnya.
Cara menggunakan:
dimakan bersama nasi setiap hari.
7. Menambah
nafsu makan
Bahan: daun ubi kayu
secukupnya.
Cara membuat:
direbus, diberi bumbu garam dan bawang putih secukupnya.
Cara menggunakan:
dimakan bersama nasi dan sambal tomat.
8. Luka bernanah
a. Bahan: batang daun
ubi kayu yang masih muda.
Cara membuat:
ditumbuk halus.
b. Bahan: 1 potong
buah ubi kayu.
Cara membuat:
diparut.
Cara menggunakan:
dibobokan pada bagian tubuh yang luka
9. Luka baru kena
barang panas (mis. knalpot)
Bahan: 1 potong buah
ubi kayu.
Cara membuat: diparut dan diperas untuk diambil airnya, dan
dibiarkan beberapa
saat sampai tepung (patinya = jawa) mengendap.
Cara menggunakan:
tepung (pati) dioleskan pada bagian tubuh yang luka.
Cara memilih singkong yang baik
Penganan singkong
seakan tak pernah habis. Ada saja kue – kue
yang bisa dibuat dari singkong. Nah untuk membuat penganan dari
singkong kita harus pandai memilih dan mengolahnya. Anda bisa memilih dan
mengolah singkong yang bisa dilakukan dengan beberapa cara ini :
- Kupas
kulit singkong dengan kuku Anda. Lihat warnanya, konon yang warnanya
kekuningan lebih
baik daripada yang putih. - Patahkan
sedikit ujungnya, perhatikan baik – baik, kalau ada bagian yang membiru sebaiknya
jangan dipilih. Singkong yang telah lama disimpan memang cenderung mengeluarkan noda biru atau
hitam yang diakibatkan enzim poliphenolase yang bersifat racun. - Banyak
orang memilih singkong dari tanah yang membungkusnya. Kalau tanahnya belum
kering
berarti berarti singkongnya masih baru, pasti belum ada noda. - Saat
diolah singkong harus dicuci bersih untuk menghilangkan tanah yang
menempel di umbi
singkong. - Setelah
itu singkong bisa dikupas. Cara mengupasnya cukup mudah, kerat saja bagian
tengahnya
singkong secara memanjang, lalu tarik bagian yang terkelupas hingga lepas sama sekali dari singkong. - Cuci
kembali singkong supaya bersih. Apabila belum diolah, rendam singkong
terlebih dahulu
agar warnanya tidak berubah. Yang mesti diingat, singkong adalah umbi akar yang teksturnya
cukup keras, sehingga apabila akan diubah menjadi penganan harus diolah terlebih dahulu
seperti dikukus atau diparut. - Apabila
singkong hendak dihaluskan seperti untuk membuat getuk, sebaiknya
pengukusan singkong
harus dilakukan hingga benar – benar empuk. Untuk menghaluskannya bisa menggunakan garpu atau ditumbuk dalam cobek (batu lumpang). Yang mesti diingat, singkong sebaiknya dihaluskan selagi masih panas. - Nah,
dari tanaman singkong ini Anda bisa berkreasi untuk menjadikan hidangan
yang menarik.
Daun singkong untuk sayuran, sedangkan umbinya Anda bisa mengolahnya untuk camilan, cake,
puding, roti atau berbagai hidangan lezat lainnya. Selamat mencoba.